Sabtu, 18 Juli 2009

Polisi Kejar Pelaku Penembakan di Papua

Polisi Kejar Pelaku Penembakan di Papua
Minggu, 12 Juli 2009 | 13:09 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Personel polisi intensif melakukan pengejaran terhadap orang yang melakukan penembakan yang menewaskan seorang karyawan PT Freeport Indonesia berkebangsaan Australia, Drew Nicholas Grant.

Wakil Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Sulistyo Ishak ketika dikonfirmasi di Jakarta, Minggu, membenarkan pengejaran dilakukan dengan mengerahkan pasukan dari Polres Timika, Polda Papua, dan Mabes Polri.


"Sejauh ini belum ada informasi hasil pengejaran, apalagi, Minggu (12/7) pagi sekitar pukul 10.00 WIT, terjadi kembali penembakan di Mile-51 kawasan operasional PT Freeport Indonesia (PTFI) yang menewaskan Markus Rante Alo," ujarnya.

Dia juga mendapat informasi, pasca-insiden penembakan yang menewaskan Markus Rante itu, terjadi kontak senjata antara personel Densus 88 dan kelompok orang tidak dikenal di Mile-51.

"Kami melakukan pengejaran sambil melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP) guna proses penegakan hukum," kata Brigjen Sulistyo. Ia menambahkan, polisi akan menangani insiden tersebut sehingga kondisi di Papua benar-benar kondusif.

Khusus untuk korban warga Australia, dia menjelaskan, telah dilakukan otopsi jenazahnya di rumah sakit Cipto Mangungkusumo Jakarta, Minggu, setelah semalam dievakuasi dari Papua. Otopsi melibatkan personel kesehatan Mabes Polri dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.


Penembakan Drew Nicolas terjadi di Mile-53 itu saat mobil naas jenis LWB bernomor lambung 01-2587 yang dikemudikan Jon Biggs dengan tiga orang antara lain, korban, Maju Panjaitan, dan Lidan Madandan dalam perjalanan ke Timika dari Tembagapura.

Namun, sekitar pukul 05.30 WIT, saat melintas di Mile-53, mobil tersebut ditembaki hingga menewaskan korban yang sehari-hari bertugas di Departemen Expert Munical Construction PT Freeport. Drew Nicolas Grant (38) tertembak pada bagian dada dan leher.

Sementara itu, Markus Rante Alo yang terkena tembakan hari Minggu di bagian punggung dan sempat dirawat intensif di Klinik Kuala Kencana, Timika, Kabupaten Mimika, Papua, akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 12.00 WIT.

Markus bersama dua rekannya, yaitu Edy Jawaro dan Pieter Bunga, sekitar pukul 10.00 WIT membawa logistik dari Timika menuju Tembagapura.

Logistik ini rencananya diberikan kepada aparat keamanan yang sedang melakukan penyisiran pascapenembakan Nicholas Grant.

Markus terkena tembakan di bagian punggung, sedangkan Edy Jawaro dan Pieter Bunga terkena tembakan di bagian kaki. Mereka dirawat intensif di Klinik Kuala Kencana dan pada akhirnya nyawa Markus tidak tertolong.
Sent from Indosat BlackBerry powered by

Tidak ada komentar:

Posting Komentar