Kamis, 03 September 2009

Menelusuri Jejak dan Peran Bagus Budi Pranoto



Di antara empat nama buron kasus teror yang dirilis polisi, ada satu nama yang sudah cukup akrab bagi para pemburu berita dan pemerhati kasus terorisme di Indonesia. Nama itu adalah Bagus Budi Pranoto alias Urwah.

Dalam Kartu Keluarga orang tuanya dengan Nomor 111901/13/00259 dan berlaku hingga 18 juli 2011 ini, memang masih tertera nama Bagus Budi Pranoto, namun telah resmi pindah dari Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus,ke Desa Kadokan Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. pada tanggal 29 Januari 2007.

Lelaki kelahiran Kudus 2 November 1978 tersebut memang pernah terlibat kasus serupa. Bagus pernah ditangkap bersama Luthfi Haidaroh alias Ubeid dan Deni alias Suramto. Tahun 2005 PN Jakarta Selatan menjatuhkan vonis 3,5 tahun penjara untuk Urwah karena terbukti membantu dan menyembunyikan Azahari dan Noordin M Top dalam kasus peledakan di Hotel JW Marriott tahun 2003.

Urwah adalah lulusan Pesantren Al-Muttaqien, Sowan Kidul, Jepara. Setelah itu dia melanjutkan pendidikan di Ma'had Aly Annur, Solo (sekolahan ini sekarang sudah pindah ke sebuah lokasi di Sukoharjo). Di An-Nur inilah, Urwah mulai bersentuhan dengan kegiatan radikal setelah berkenalan dengan para pelaku aksi teror.

Urwah, Ubeid, dan Deni adalah teman sekelas di An-Nur. Salah satu guru mereka adalah Syaifuddin Umar alias Abu Fida (yang juga pernah ditangkap dalam kasus yang sama). Abu Fida yang memperkenalkan Urwah dan Ubeid kepada Noordin.

Dari Urwah ini pula Air Setiawan (yang tewas di Jatiasih) mulai tersangkut dengan kasus terorisme. Bersamaan dengan penangkapan Urwah tahun 2004, Air Setiawan saat itu juga ditangkap. Tak lama setelah itu, Air dikembalikan. Dia tidak diajukan ke pengadilan karena tidak cukup bukti.

Setelah pulang ke rumahnya di Solo, saat itu setiap ditanya wartawan Air Setiawan mengaku tidak tahu-menahu dengan kegiatan teror. Selama ini dia hanya aktif mengantar-jemput Urwah untuk mengisi pengajian di masjid kampungnya. Saat itu, kata Air, Urwah tinggal di Gading, Solo. Sesekali dia memang disuruh Urwah mengantarnya ke tempat lain di luar kegiatan pengajian di kampungnya.

"Begitu nama Air Setiawan disebut polisi sebagai anggota kelompok teror yang ditembak mati di Jatiasih, sejumlah kalangan yang mengenal betul karakteristik kelompok itu langsung menduga bahwa Urwah pasti kembali terlibat," ujar salah seorang pemerhati masalah terorisme di Indonesia yang enggan disebut namanya.

Dalam 'hirarki' mereka, kata dia, Air Setiawan dan juga Eko Joko Sarjono tidak akan mungkin bergabung dengan kelompok lebih besar yang langsung dikendalikan Noordin tanpa mendapat persetujuan atau bahkan perintah langsung dari Urwah selaku patron dan murobbi (pembimbing agama).

Menghilang


Selepas dari penjara tahun 2007, dia diangkat anak oleh Jumadi, ketua RT 01 RW 04 kampung Buntarejo, Kadokan, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, seorang pengusaha konveksi. Jumadi mengaku mengenal Urwah ketika praktik mengajar di TPA kampungnya. Dia merasa terkesan dengan kejujuran dan sikap rajin beribadah yang Urwah tampilkan.

Bagus menikah tak lama setelah keluar dari penjara. Resepsi pernikahan Urwah dengan Rina cukup megah untuk ukuran kampungnya di tepian Bengawan Solo tersebut. Saati itu yang memberi mauidhah hasanah (nasehat perkawinan) adalah Abu Bakar Ba'asyir," Dia menghormati dan menganggap ayah pemimpin pondok pesantren Ngruki Abu Bakar Ba'asyir.

Bersama Rina dia berdagang baju-baju muslim film dan vcd tentang perjuangan mujahidin. Seperti perang Irak dan Poso,merupakan salah satu profesi yang dijalani Bagus Budi Pranoto alias Urwah di Solo, Jawa Tengah, setelah lulus dari Cipinang pada akhir 2007, dia tinggal dan menetap di sana.

Selepas dari penjara, sesekali Urwah terlihat di Solo untuk bertemu dengan teman-temannya. Beberapa temannya mengatakan, sepulang dari penjara Urwah tetap menjalin hubungan baik dengan Deni dan Ubeid yang juga sudah bebas. Namun saat itu nyaris tidak ada informasi dia menjalin hubungan lagi dengan Air Setiawan.

Semenjak setahun lalu itu pula, banyak temannya yang kehilangan kontak. Banyak temannya yang ingin bertemu dengannya telah kesulitan karena tiba-tiba Urwah seperti hilang ditelan bumi. Namun sumber lain mengatakan bahwa sebenarnya Urwah masih bisa dikontak melalui telepon pada 6 Agustus 2009 lalu, hanya sehari sebelum polisi melakukan penggerebekan di Jatiasih dan Temanggung. "Urwah memang sering ganti telepon, sehingga teman-teman lamanya kehilangan kontak," kata dia.

Kalangan intelijen juga mengamati serius perubahan perilaku Urwah tersebut. "Setahun lalu kami mendengar informasi bahwa Urwah mulai menjauh dari teman-temannya di Solo, Semarang maupun di kota-kota lain. Saat itu kami mulai menganalisa semua kemungkinan. Hingga terjadi peledakan di dua hotel di Jakarta itu, Urwah masih misterius keberadaannya," ujar seorang aparat intel.

Besar kemungkinan menghilangnya Urwah tersebut setelah sepakat dengan Noordin Cs untuk kembali melakukan aksi. Seperti diberitakan sebelumnya, perencanaan peledakan di Marriott dan Ritz Carlton memang memakan waktu cukup lama, yaitu sejak setahun sebelumnya.

Apa peran Urwah? Polisi belum menjelaskan. Namun besar kemungkinan peran dia adalah Urwah adalah korlap (koordinator lapangan) penyedia sarana dan SDM. Penyedia sarana karena memang dia cukup punya banyak akses. Sedangkan penyedia SDM di antaranya memasukkan Air Setiawan dan Eko Joko Sarjono dalam aksi dan perencanaan aksi Urwah bikin sel sendiri karena Noordin selalu ingin jadi pemimpin dan terdepan,Sel Urwah terdiri dari orang-orang muda.

Ada juga dugaan Urwah pula yang ditugasi menyediakan lokasi persembunyian untuk Noordin Cs pasca peledakan di Marriott dan Ritz Carlton Juli lalu. Lokasi yang disiapkan Urwah adalah di Surabaya. Urwah cukup hapal dengan peta Surabaya karena dia pernah cukup lama tinggal di kota tersebut bersama Abu Fida.



sumber:
http://www.detiknews.com/read/2009/08/21/143505/1187222/10/menelusuri-jejak-dan-peran-bagus-budi-pranoto-alias-urwah

http://www.detiknews.com/read/2009/08/21/135516/1187172/10/dari-kudus-bagus-pindah-ke-kadokan-solo

http://www.detiknews.com/read/2009/08/21/111422/1187039/10/lulus-dari-cipinang-urwah-menetap-dan-berjualan-baju-di-solo

http://www.detiknews.com/read/2009/08/21/191836/1187521/10/urwah-anak-angkat-pengusaha-konveksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar