Rabu, 19 Agustus 2009

Memahami Terorisme

Terorisme bukanlah istilah baru. Istilah ini telah muncul sepanjang sejarah umat manusia. berbagai bentuk teror telah menjadi cara cara beraksi dalam mengintimidasi lawan. istilah terorisme sering kehilangan makna yang sebenarnya dan menjadi bagian retorika.
Penggunaan istilah terorisme sebagai alat teror politik telah menjadi praktek yang umum meskipun sangat tidak menyenangkan dilihat dari sudut pandangan moral dan hukum. Sebagai sebuah istilah bahasa terorisme mestinya menjadi alat untuk mengekspresikan sebuah pikiran dengan hati-hati dan bukan menjadi alat propaganda.
dalam perkembangnnya kita mengenal beragam definisi terorisme,
akademisi: terorisme adalah sebuah metode yang disemangati oleh keinginan melkakukan aksi kekerasan yang berulang yang dilakukan oleh individu, kelompok atau penguasa.
pemerintah: CIA mendefinisikan terorisme sebaga ancaman atau penggunaan kekerasan untuk tujuan politik yang dilakukan olehj individu atau kelompok atas nama atau menntanng pemerintah yang sah, dengan menaku nakuti masyarakat yang lebih luas dari pada korban teroris secara labngsung.
kaum teroris: terorisme adalah perlawanan yang logis dan adil dari rakyat terhadap terorisme pemerintah, kapitalisme, rasisme dan imperialisme.

Dalam perang dunia II tentara Jerman melabeli seluruh kelompok perlawanan sebagai teroris, sebaliknya kelompok perlawanan memandang diri mereka sebagai kaum patriot yang berjuang untuk kemerdekaan. Pemerintah Israel memandang para pejuang Palestina sebagai teroris, sebaliknya rakyat Palestina menyebut diri mereka sebagai pejuang yang membebaskandiri dari pendudukan israel. perbandingan serupa juga bisa dilihat dala konteks Amerika dengan rakyat du berbagai kawasan dunia yang merasakan kehadiran tentara Amerika di wilayahnya sebagai ancaman. Setidaknya ancaman bagi harga diri dan eksistensi sebuah bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar