Kamis, 17 September 2009

Merunut Jejak Noordin M Top

by: Kusnadiyono Sip
Noordin M Top

Noordin M Top seorang warga negara Malaysia, kelahiran Kluang Johor, Malaysia, 11 Agustus 1968. Di negerinya Noordin adalah lulusan Universiti Teknologi Malaysia.

Noordin diyakini polisi merupakan orang yang paling bertanggung jawab di balik empat peristiwa pengeboman di Indonesia, yakni Hotel JW Marriott di Jakarta tahun 2003, Kedutaan Besar Australia di Kuningan-Jakarta tahun 2004, tiga restoran di Denpasar-Bali tahun 2005, dan dua hotel di kawasan Mega Kuningan Jakarta, yakni JW Marriott dan The Ritz-Carlton pada 17 Juli 2009.

Noordin selama ini menjalankan aksinya dengan memanfaatkan orang dari organisasi Al Jamaah Al Islamiyah atau Jemaah Islamiyah (JI). Noordin sendiri menganggap dirinya sebagai pemimpin sayap militer JI. Namun, banyak dari anggota JI memandang kelompok Noordin sebagai kelompok sempalan JI. Diperkirakan sejak tahun 2003, Noordin dan kelompoknya merencanakan dan menjalankan aksinya sendiri. Sejak sekitar tahun 2004, bahkan Noordin kerap merekrut orang-orang muda dari organisasi lain ataupun yang tak berpayung dalam suatu organisasi.

Saat bersekolah mengambil gelar sarjana S-1 di Universiti Teknologi Malaysia, sekitar tahun 1995, Noordin mulai kerap bersinggungan dengan pondok pesantren Luqmanul Hakiem, yang tak jauh dari kampusnya. Ponpes ini merupakan salah satu sekolah jaringan JI di Malaysia. Belakangan, Noordin menjadi kepala sekolah di ponpes itu hingga tahun 2001. Ketika Malaysia intensif memberangus jaringan JI, ponpes itu pun berhenti beroperasi tahun 2002.


Lari ke Indonesia

Noordin kemudian melarikan diri ke Indonesia, yakni ke Riau, Sumatera, sekitar awal tahun 2002. Dari Riau, Noordin pindah ke Bukittinggi, Sumatra Barat. Kemudian, pada Januari 2003, Noordin, Rais, dan Azhari Husin (warga negara Malaysia, sudah tewas) pindah ke Bengkulu. Di Bengkulu inilah, Noordin mulai terlecut ide untuk menggelar aksi pengeboman spektakuler, yang lalu berujung pada sasaran JW Marriott pada 5 Agustus 2003.

Noordin juga kerap mengklaim dirinya sebagai Al Qaeda untuk kepulauan Melayu. Bahkan, dia sempat memakai nama samaran Aiman yang merujuk kepada salah satu petinggi Al Qaeda, yakni Aiman Zawaheri.

Dalam pengeboman JW Marriott 2003 itu, Noordin dan Azhari menggunakan sejumlah anggota JI yang berbasis di Sumatera—yang juga terkait dengan sekolah Luqmanul Hakiem di Malaysia.

Pascapengeboman Marriott, Noordin berpindah-pindah tempat. Akhir tahun 2003, Noordin dan Azhari sempat bersembunyi di Bandung, Jawa Barat. Kemudian pindah ke Solo, Surabaya, Blitar, Pasuruhan, Jawa Timur. Selama pelarian ini, Noordin se menikah dengan Munfiatun (istri kedua) sekitar Mei 2004. Saat dalam pelarian itu, Noordin dan Azhari juga merencanakan proyek pengeboman selanjutnya, yang lalu menyasar Kedubes Australia di Jakarta pada 9 September 2004.

Pascapeledakan Kedubes Australia, Noordin kembali berpindah-pindah persembunyian, di antaranya Solo (Laweyan), Pacet (Mojokerto), Indramayu (Jaw Barat), Pekalongan, Semarang. Selama masa pelarian itu Noordin dan Azhari menyiapkan proyek peledakan bom selanjutnya, yakni Bom Bali II. Saat peledakan itu, Noordin diduga tetap berada di Semarang.

Kemudian, pasca-Bom Bali II pada 1 Oktober 2005 dan operasi di Batu (Jawa Timur) yang menewaskan Azhari pada 9 November 2005, Noordin sempat bersembunyi di Solo, Rengasdengklok, dan Krawang (Jawa Barat), Surabaya, Wonosobo (Jawa Tengah).

Sabtu, 29 April 2006 di Desa Binangun, Wonosobo, Jawa Tengah, polisi baku tembak sejak dini hari sekitar dua jam.Saat itu berhasil lolos dengan luka tembak di kakinya. Sementara itu, dua rekan Noordin tewas yaitu Gempur Budi Angkoro alias Jabir dan Baharudin Soleh alias Abdul Hadi.

Setahun terakhir, jejak Noordin tercium di Cilacap, Jawa Tengah,. Penangkapan Saefudin Zuhri, warga Desa Danasri, Kecamatan Nusawungu, yang diduga sebagai kurir kepercayaan Noordin pada 21 Juni 2009 menjadi pembuka kotak pandora betapa telah meluasnya jejaring kekuatan terorisme di wilayah Cilacap.

Di Cilacap Noordin diduga menikah dan mempunyai dua anak dengan seorang perempuan di Desa Pasuruhan, Kecamatan Binangun, bernama Arina Rahma. BahrudinLatif, sang mertua yang juga seorang tokoh agama di Desa Pasuruhan, Kecamatan Binangun ternyata menjadi orang dekat Noordin. Belum lama ini Noordin dikabarkan menikah lagi dengan gadis 19th asal Pandeglang. banyak pengamat menuding NII sebagai mitra utama Noordin saat ini.

Noordin M Top, tetap berada di Indonesia, lebih spesifiknya di Pulau Jawa. karena sangat kondusif bagi pentolan jaringan Al Qaeda Asia Timur tersebut. "Infrastrukturnya baik, paling banyak orang sehingga dia bisa menyamar dan berbaur. [kompas]. 9 lokasi persembunyian Noordin sebelumnya selalu dekat akses jalan dan laut hal ini menunjukkan pentingnya ketersediaan infrastruktur dalam pemilihan tempat persembunyian.

Gembong teroris Noordin M Top dan pengikutnya memilih tempat yang ramai atau daerah permukiman padat penduduk untuk dijadikan "safe house". Karena warga di permukiman padat penduduk tak akan menyadari adanya teroris di lingkungan mereka. Noordin takkan mungkin memilih tempat yang sepi atau terpencil. Karena kalau sepi, kegiatan Noordin dan pengikutnya pasti menjadi kelihatan.

Ratusan kilogram bahan peledek yang ditemukan di Perumahan Puri Nusa Phala di Jatiasih, Bekasi ditujukan untuk menyerang kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Istana Negara. Dalam hitungan satu bulan setelah bom di Hotel Ritz Charlton dan JW Marriot mereka sudah merencanakan pengeboman lagi, hal ini menunjukan bahwa jaringan Noordin M Top semakin percaya diri dan menguat, bisa menjadikan presiden sebagai target

Dari Mana Sumber Dana Kelompok Noordin?
Aksi Noordin M Top berjalan sangat terorganisir. Dalam aksi terakhir, bahkan ia mampu merencanakan pengebomam di dua tempat paling 'mahal' di Jakarta yakni Hotel Ritz Carlton dan JW Marriott. Dari mana pasokan uang Noordin selama ini?

Cara kelompok Noordin M Top mengumpulkan dana cukup bervariasi. Mereka bisa meminta donasi pada pengusaha yang bersimpati pada aksinya atau bahkan lewat aksi perampokan. "Merampok orang yang dianggap kafir itu biasa dilakukan,Aksi perampokan ini disebut Fa'i. misalnya aksi perampokan outlet Ponsel Brothers Seluler di Pekalongan, Jawa Tengah, beberapa tahun lalu. Aksi ini jelas-jelas dilakukan untuk membantu Noordin memperoleh dana. Selain itu, diyakini masih ada para penyandang dana besar yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

Sejumlah pihak menduga jaringan teroris internasional ikut andil mendukungnya. Salah satu bukti soal mengalirnya dana asing ini berasal dari pengakuan Gun gun, pelaku teroris yang kini sudah divonis 4 tahun penjara. Adik Hambali ini dinyatakan bersalah telah mengumpulkan dana puluhan ribu dollar AS dari beberapa negara. dana tersebut dibawa dari Pakistan ke Thailand, Malaysia, kemudian Indonesia. Gun Gun juga terbukti telah memberi dan mengumpulkan dana puluhan ribu dolar AS bagi peledakan bom Hotel JW Marriott, September 2003. Uang itu dikirimkan atas perintah Hambali, yang kini ditahan di Guantanamo.Disinyalir, para pengikut setia Noordin di Malaysia masih menyuplai dana hingga saat ini.idak hanya Malaysia, ada sejumlah dana dari negara-negara yang memiliki jaringan dengan Noordin seperti Pakistan dan Afganistan.


Buronan FBI
Tidak hanya buronan pemerintah Indonesia, Federal Bureau of Investigation (FBI) dari Amerika Serikat (AS) juga memburu Noordin M Top. Ia dimasukkan dalam daftar orang paling dicari terkait terorisme. Dalam situs resmi FBI, Kamis (20/8/2009), Noordin tercatat sebagai orang yang berbahaya. Pria asal Malaysia tersebut dianggap sebagai ahli peledakan.

Masuk juga dalam daftar tersebut antara lain, Saleh Ali Saleh Nabhan (Kenya), Amer El-Maati (Kuwait), Adnan G. El Shukrijumah (Arab Saudi), Faker Ben Abdelazziz Boussora (Tunisia) dan Abderraouf Jdey (Tunisia). Sementara Osama Bin Laden, tokoh Al Qaida yang terlibat dalam peristiwa 11 September, masuk dalam daftar utama orang paling dicari. Ia dihargai sebesar 25 juta USD bagi yang berhasil menangkapnya. Osama dicari bersama sekitar 10 orang teroris dunia lainnya.

http://www.fbi.gov/wanted/terrorists/fugitives.htm

Jumat, 04 September 2009

Para Wijayanto

Para Wijayanto merupakan anak dari pasangan Wikanto dan Ny Wuryaningsih. Wikanto adalah purnawirawan AURI Pangkalan Udara Kalijati. Para kelahiran Kalijati, Subang (Jabar) pada 8 Agustus 1964. memiliki seorang istri bernama Masitha Yasmin, kelahiran Semarang, 23 Mei 1972 asal Kampung Begog 20, Kelurahan Tamanwinangun, Semarang Utara.

Para Wijayanto, menyelesaikan studi Sarjana di Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, sekitar tahun 1989. Dia sempat bekerja di PT Pura Group, salah satu perusahaan raksasa di Kabupaten Kudus sejak tahun 1990-an. menempati posisi sebagai Tim di Divisi Engineering. sekitar tahun 2000-an," Dia jpernah mengajukan cuti panjang, dengan alasan mendapat beasiswa dari Malaysia. Namun dari berbagai kabar yang tersiar, Wijayanto sebenarnya tidak hanya ke Malaysia, tetapi juga ke berbagai negara lain seperti Afghanistan dan Pakistan. Para dianggap mengundurkan diri sejak tahun 2004,"

Para pernah memiliki rumah di Perumahan Muria Indah Blok D-209, Jalan Kelud, Kecamatan Bae, Kudus. 2003, Rumah tersebut sebenarnya dua blok yang dijadikan satu. Berdasarkan data daftar lokasi rumah di Pos Jaga Perumahan, rumah dengan nomor 209 dan 210 . Rumah tersebut saat ini dihuni oleh seseorang bernama H Asmuni, seorang pengusaha kayu.

Para Wijayanto sendiri, sewaktu masih tinggal di perumahan tersebut, dikenal sebagai orang yang pendiam. Dia tinggal hanya sekitar empat tahun. Waktu pertama tinggal di perumahan tersebut, anaknya masih dua. Dan setelah menetap di rumah tersebut, Para dan istri kembali memperoleh dua orang anak. empat anaknya, yaitu Asykari Sibghotulhaq , Zuna, Abdu dan Amir,"

Sampai kini, keberadaan Para Wijayanto masih menjadi tanya besar dan tidak diketahui keberadaannya.Para Wijayanto menghilang sejak rumahnya digerebek Densus 88 Mabes Polri pada tahun 2004 lalu. Namun para yang baru saja pulang dari bepergian, berhasil meloloskan diri dari pintu belakang. Tak lama setelah Para buron, istri dan anak-anaknya pun meninggalkan rumah tersebut. Tidak ada informasi di mana sekarang istri dan anak-anak para tinggal. Rumah yang terletak di RT 03 RW 8 itu, kini dikontrakkan. Namun warga juga tidak tahu menahu bagaimana proses kontrak tersebut.

Nama Para Wijayanto sudah muncul ke permukaan sejak tahun 2003 dan masuk dalam DPO Polri. Para merupakan pimpinan senior di lingkungan Jamaah Islamiyah (JI). Para juga disebut-sebut merupakan sosok yang disegani gembong teroris asal Malaysia, Noordin M Top.

Sumber:
detikNews: Para Wijayanto, Orang yang Ditakuti Noordin M Top
detikNews Melacak Noordin M Top Cerita dari Blok D Perumahan Muria Indah
detikNews: Melacak Noordin M Top Anak Para Wijayanto Muncul di Kudus 2 Bulan Lalu
detikNews: Melacak Noordin M Top, Para Wijayanto Sarjana Teknik Lulusan Undip

Kamis, 03 September 2009

Menelusuri Jejak dan Peran Bagus Budi Pranoto



Di antara empat nama buron kasus teror yang dirilis polisi, ada satu nama yang sudah cukup akrab bagi para pemburu berita dan pemerhati kasus terorisme di Indonesia. Nama itu adalah Bagus Budi Pranoto alias Urwah.

Dalam Kartu Keluarga orang tuanya dengan Nomor 111901/13/00259 dan berlaku hingga 18 juli 2011 ini, memang masih tertera nama Bagus Budi Pranoto, namun telah resmi pindah dari Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus,ke Desa Kadokan Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. pada tanggal 29 Januari 2007.

Lelaki kelahiran Kudus 2 November 1978 tersebut memang pernah terlibat kasus serupa. Bagus pernah ditangkap bersama Luthfi Haidaroh alias Ubeid dan Deni alias Suramto. Tahun 2005 PN Jakarta Selatan menjatuhkan vonis 3,5 tahun penjara untuk Urwah karena terbukti membantu dan menyembunyikan Azahari dan Noordin M Top dalam kasus peledakan di Hotel JW Marriott tahun 2003.

Urwah adalah lulusan Pesantren Al-Muttaqien, Sowan Kidul, Jepara. Setelah itu dia melanjutkan pendidikan di Ma'had Aly Annur, Solo (sekolahan ini sekarang sudah pindah ke sebuah lokasi di Sukoharjo). Di An-Nur inilah, Urwah mulai bersentuhan dengan kegiatan radikal setelah berkenalan dengan para pelaku aksi teror.

Urwah, Ubeid, dan Deni adalah teman sekelas di An-Nur. Salah satu guru mereka adalah Syaifuddin Umar alias Abu Fida (yang juga pernah ditangkap dalam kasus yang sama). Abu Fida yang memperkenalkan Urwah dan Ubeid kepada Noordin.

Dari Urwah ini pula Air Setiawan (yang tewas di Jatiasih) mulai tersangkut dengan kasus terorisme. Bersamaan dengan penangkapan Urwah tahun 2004, Air Setiawan saat itu juga ditangkap. Tak lama setelah itu, Air dikembalikan. Dia tidak diajukan ke pengadilan karena tidak cukup bukti.

Setelah pulang ke rumahnya di Solo, saat itu setiap ditanya wartawan Air Setiawan mengaku tidak tahu-menahu dengan kegiatan teror. Selama ini dia hanya aktif mengantar-jemput Urwah untuk mengisi pengajian di masjid kampungnya. Saat itu, kata Air, Urwah tinggal di Gading, Solo. Sesekali dia memang disuruh Urwah mengantarnya ke tempat lain di luar kegiatan pengajian di kampungnya.

"Begitu nama Air Setiawan disebut polisi sebagai anggota kelompok teror yang ditembak mati di Jatiasih, sejumlah kalangan yang mengenal betul karakteristik kelompok itu langsung menduga bahwa Urwah pasti kembali terlibat," ujar salah seorang pemerhati masalah terorisme di Indonesia yang enggan disebut namanya.

Dalam 'hirarki' mereka, kata dia, Air Setiawan dan juga Eko Joko Sarjono tidak akan mungkin bergabung dengan kelompok lebih besar yang langsung dikendalikan Noordin tanpa mendapat persetujuan atau bahkan perintah langsung dari Urwah selaku patron dan murobbi (pembimbing agama).

Menghilang


Selepas dari penjara tahun 2007, dia diangkat anak oleh Jumadi, ketua RT 01 RW 04 kampung Buntarejo, Kadokan, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, seorang pengusaha konveksi. Jumadi mengaku mengenal Urwah ketika praktik mengajar di TPA kampungnya. Dia merasa terkesan dengan kejujuran dan sikap rajin beribadah yang Urwah tampilkan.

Bagus menikah tak lama setelah keluar dari penjara. Resepsi pernikahan Urwah dengan Rina cukup megah untuk ukuran kampungnya di tepian Bengawan Solo tersebut. Saati itu yang memberi mauidhah hasanah (nasehat perkawinan) adalah Abu Bakar Ba'asyir," Dia menghormati dan menganggap ayah pemimpin pondok pesantren Ngruki Abu Bakar Ba'asyir.

Bersama Rina dia berdagang baju-baju muslim film dan vcd tentang perjuangan mujahidin. Seperti perang Irak dan Poso,merupakan salah satu profesi yang dijalani Bagus Budi Pranoto alias Urwah di Solo, Jawa Tengah, setelah lulus dari Cipinang pada akhir 2007, dia tinggal dan menetap di sana.

Selepas dari penjara, sesekali Urwah terlihat di Solo untuk bertemu dengan teman-temannya. Beberapa temannya mengatakan, sepulang dari penjara Urwah tetap menjalin hubungan baik dengan Deni dan Ubeid yang juga sudah bebas. Namun saat itu nyaris tidak ada informasi dia menjalin hubungan lagi dengan Air Setiawan.

Semenjak setahun lalu itu pula, banyak temannya yang kehilangan kontak. Banyak temannya yang ingin bertemu dengannya telah kesulitan karena tiba-tiba Urwah seperti hilang ditelan bumi. Namun sumber lain mengatakan bahwa sebenarnya Urwah masih bisa dikontak melalui telepon pada 6 Agustus 2009 lalu, hanya sehari sebelum polisi melakukan penggerebekan di Jatiasih dan Temanggung. "Urwah memang sering ganti telepon, sehingga teman-teman lamanya kehilangan kontak," kata dia.

Kalangan intelijen juga mengamati serius perubahan perilaku Urwah tersebut. "Setahun lalu kami mendengar informasi bahwa Urwah mulai menjauh dari teman-temannya di Solo, Semarang maupun di kota-kota lain. Saat itu kami mulai menganalisa semua kemungkinan. Hingga terjadi peledakan di dua hotel di Jakarta itu, Urwah masih misterius keberadaannya," ujar seorang aparat intel.

Besar kemungkinan menghilangnya Urwah tersebut setelah sepakat dengan Noordin Cs untuk kembali melakukan aksi. Seperti diberitakan sebelumnya, perencanaan peledakan di Marriott dan Ritz Carlton memang memakan waktu cukup lama, yaitu sejak setahun sebelumnya.

Apa peran Urwah? Polisi belum menjelaskan. Namun besar kemungkinan peran dia adalah Urwah adalah korlap (koordinator lapangan) penyedia sarana dan SDM. Penyedia sarana karena memang dia cukup punya banyak akses. Sedangkan penyedia SDM di antaranya memasukkan Air Setiawan dan Eko Joko Sarjono dalam aksi dan perencanaan aksi Urwah bikin sel sendiri karena Noordin selalu ingin jadi pemimpin dan terdepan,Sel Urwah terdiri dari orang-orang muda.

Ada juga dugaan Urwah pula yang ditugasi menyediakan lokasi persembunyian untuk Noordin Cs pasca peledakan di Marriott dan Ritz Carlton Juli lalu. Lokasi yang disiapkan Urwah adalah di Surabaya. Urwah cukup hapal dengan peta Surabaya karena dia pernah cukup lama tinggal di kota tersebut bersama Abu Fida.



sumber:
http://www.detiknews.com/read/2009/08/21/143505/1187222/10/menelusuri-jejak-dan-peran-bagus-budi-pranoto-alias-urwah

http://www.detiknews.com/read/2009/08/21/135516/1187172/10/dari-kudus-bagus-pindah-ke-kadokan-solo

http://www.detiknews.com/read/2009/08/21/111422/1187039/10/lulus-dari-cipinang-urwah-menetap-dan-berjualan-baju-di-solo

http://www.detiknews.com/read/2009/08/21/191836/1187521/10/urwah-anak-angkat-pengusaha-konveksi

Selasa, 01 September 2009

Teror penembakan di kawasan PT Freeport

Oleh: Kusnadiyono

Tindak kekerasan ini sudah dimulai sejak tahun 1977.di kawasan PT Freeport Indonesia Timika Papua Ternyata terus berlanjut. sejak 11 Juli 2009 tercatat ada tiga tindak kekerasan di kawasan itu yang menyebabkan dua orang meninggal dan lima luka parah, baik dari sipil maupun Polri

Penembakan Drew Nicolas yang sehari-hari bertugas di Departemen Expert Munical Construction PT Freeportterjadi sekitar pukul 05.30 WIT,di Mile-53 itu saat mobil naas jenis LWB bernomor lambung 01-2587 yang dikemudikan Jon Biggs dengan tiga orang antara lain, korban, Maju Panjaitan, dan Lidan Madandan dalam perjalanan ke Timika dari Tembagapura. Drew Nicolas Grant (38) tertembak pada bagian dada dan leher.

Sementara itu, Markus Rante Alo yang terkena tembakan hari Minggu di bagian punggung dan sempat dirawat intensif di Klinik Kuala Kencana, Timika, Kabupaten Mimika, Papua, akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 12.00 WIT. Markus bersama dua rekannya, yaitu Edy Jawaro dan Pieter Bunga, sekitar pukul 10.00 WIT membawa logistik dari Timika menuju Tembagapura. Logistik ini rencananya diberikan kepada aparat keamanan yang sedang melakukan penyisiran pascapenembakan Nicholas Grant. Markus terkena tembakan di bagian punggung, sedangkan Edy Jawaro dan Pieter Bunga terkena tembakan di bagian kaki. Mereka dirawat intensif di Klinik Kuala Kencana dan pada akhirnya nyawa Markus tidak tertolong.

Sebanyak dua anggota Brimob Polda Papua, Rabu (15/7) siang, ditembak orang tak dikenal di sekitar Mile 54, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika.Seperti dikutip Antara dari Timika, kedua anggota Brimob yang bertugas di Timika tertembak saat mobil yang ditumpanginya melintas di kawasan tersebut. Para penyerang terlebih dahulu menembak roda mobil yang mengangkut anggota Brimob. Kedua anggota itu masing-masing Bripka Jimmy Renhard terkena kaki dan Briptu Abraham Ngamelubun terkena pantat dan paha. Saat ini mereka sedang mendapat perawatan intensif di RS Kuala Kencana, Timika.



Akar Persoalan
Meski tanah Papua dianugerahi kekayaan alam yang luar biasa tetapi rakyat Papua dinilai tetap miskin dan terbelakang. "Tuhan menciptakan kita di atas tanah yang luar biasa. Masyarakat hanya sebagai penonton. Kita telanjang di atas tanah yang kaya ungkap Titus Natkime perwakilan pemilik hak ulayat tanah operasi PT Freeport akibat adanya diskriminasi dan ketidakadilan yang selama ini dilakukan oleh PT Freeport yang mulai beroperasi tahun 1967 .
Kekerasan yang terjadi di Papua akibat adanya ketidakadilan dengan diberikan ruang sangat besar oleh Pemerintah kepada PT Freeport untuk mengeksploitasi kekayaan tanah Papua. "PT Freeport mengeksploitasi dan mengakses kehidupan politik, ekonomi, dan sosial rakyat Papua. Ketika sudah kebablasan, pemerintah tidak berdaya,

Menurut Amir, dalam studi Elsam yang banyak mengkaji persoalan di tanah Papua, kehadiran PT Freeport di Timika mengandung masalah serius, sehingga tidak mengherankan tindak kekerasan masih terus berlangsung, ada dua persoalan pokok di kawasan tambang emas dan tembaga tersebut sehingga tindak kekerasan masih berlanjut. Pertama, Kehadiran PT Freeport tidak memberikan perbaikan hidup bagi orang asli Papua yang tinggal di sekitar kawasan tersebut. Kedua, sejak PT Freeport hadir di sana, pola interaksi antarpersonal maupun suku berubah. Hal ini disebabkan imigrasi besar-besaran orang luar Papua masuk ke daerah tersebut. "Data menunjukkan 70 persen penduduk kota Timika adalah pendatang," ungkap Amir.


Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Berry Nahdian Forqan, jalan keluar untuk mengatasi segala kekerasan dan ketidakadilan yang selama ini terjadi di Papua adalah dengan

  1. menghentikan total operasi PT Freeport. "SBY jika punya komitmen terhadap rakyat Papua harus menghentikan operasi PT Freeport," lontarnya.
  2. Pemerintah, tambahnya, juga harus membentuk komite independen yang beranggotakan pakar hukum, lingkungan, sosial untuk mengkaji ulang segala aspek, mulai dari HAM, ekologi, sosial, hingga ekonomi.
  3. pemerintah memfasilitasi konsultasi publik yang menghadirkan rakyat Papua terutama masyarakat sekitar PT Freeport untuk mendapatkan gambaran sebenarnya yang selama ini terjadi.
  4. penegakan hukum terhadap kerusakan lingkungan serta HAM,"
  5. Para pekerja bisa dialihkan untuk pemulihan ekologi dan ekonomi,

siapa pelakunya ?
penggunaan senjata api modern serta ketrampilan pelakunya dalam menggunakannya menimbulkan tanda tanya besar, siapa pelaku penembakan dan siapa penyandang dana atau orang yang dibelakangnya. hal ini mengingat tidaklah mudah mendapatkan senjata api dan harganyapun tidak murah.
berbagai spekulasi beredar diantara argument disampaikan, antara lain oleh Wakil Ketua Komsi III DRP Suripto yang menduga pelaku penembakan di Timka adalah bekas anggota Komando pasukan Khusus (Kopassus) yang disersi. Alasannya, penembakan tersebut tidak mungkin serapi itu kalau tidak dilakukan oleh tenaga profesional dan terlatih.disamping itu di daerah Timika masih banyak mantan anggota Kopassus yang disersi. Namun beliau tidak tahu persis apakah para pelaku itu membuat kerusuhan atas inistaif sendiri atau atas suruhan orang lain, inilah yang perlu dikaji lagi. Namun sebaiknya kita tunggu saja hasil penyelidikan Polri untuk mengungkap teka teki ini.



artikel terkait:

Kekerasan di Papua akibat Ketidakadilan PT Freeport

Konvoi Logistik PT Freeport Ditembaki

Penembakan Timika, Kemungkinan Dilakukan Mantan Anggota Kopassus

Kekerasan Sudah Terjadi di Freeport Sejak 1977

Penembakan Kembali Terjadi di Papua, Dua Brimob Terluka

Polisi Kejar Pelaku Penembakan di Papua

WN Australia, Korban Penembakan di Freeport

Boko Haram Nigeria

Oleh : Kusnadiyono Sip

Sejumlah bangunan dan sebuah kantor polisi dikabarkan mendapat serangan. Serangan terhadap kantor polisi juga terjadi di Wudil, sekitar 20 kilometer dari Kano, kota terbesar di Nigeria Utara. Kondisi keamanan juga dikabarkan memburuk di kawasan dataran tinggi di selatan Bauchi, di mana tahun lalu ratusan orang tewas akibat bentrokan antara warga Muslim dan Kristen. Para pengikut Mohammad Yusuf dikenal dengan sebutan Boko Haram yang artinya "Pendidikan terlarang".

Dalam aksi kekerasan selama empat hari itu, 1.000-an orang Kaum militan Islam bersenjatakan parang dan senjata ap melakukan serangan di sejumlah kantor pemerintah dan pos-pos polisi. secara acak membunuh para perwira polisi dan warga sipil. sejumlah kantor polisi telah diserang dan banyak warga sipil ditarik begitu saja dari mobil mereka kemudian dibunuh. Kota Maiduguri Negara Bagian Borno menderita kerusakan paling parah akibat kerusuhan.

Para pemuda mulai menyerang kantor-kantor polisi pada hari Minggu setelah sejumlah pengikut Mohammad Yusuf ditahan. Laporan mengatakan Boko Haram menimbulkan kecurigaan dalam proses rekrutmen terhadap para pemuda. Selain itu, kepercayaan mereka bahwa pendidikan barat, budaya dan ilmu pengetahuan adalah sebuah dosa. Yusuf memimpin kelompok militan Boko Haram yang ingin menggulingkan pemerintahan dan menerapkan hukum Islam secara keras.

Kantor berita AFP melaporkan, jenazah Yusuf yang penuh lubang peluru ditayangkan di televisi. Pasukan keamanan Nigeria terkenal dengan reputasi buruk dalam melakukan tindakan brutal dan berbagai kelompok hak asasi manusia menuduh mereka sering melakukan pembunuhan sewenang-wenang.

Seorang wartawan Associated Press (AP) yang menyaksikan serbuan di masjid di Maiduguri itu menghitung sekitar 50 mayat terdapat di dalam gedung, dan 50 lainnya di halaman. Serbuan itu dilakukan pada Rabu (29/7) malam waktu setempat, setelah selama beberapa malam sebelumnya berlangsung pembantaian di utara kota Maiduguri. Sekitar 700 orang tewas di kota Maiduguri, Nigeria utara, setelah berlangsung bentrokan antara polisi dan sebuah kelompok garis keras Islam.

Seorang pejabat militer Nigeria, Kolonel Ben Ahanotu, menerangkan, pemakaman massal telah mulai dilakukan mengingat sejumlah jenazah membusuk di bawah terik matahari. Menurut Ahanotu, sebuah kompleks kelompok radikal Boko Haram yang dihancurkan pekan ini oleh pasukan pemerintah telah dijadikan sebagai salah satu lokasi pemakaman massal.

Syariah Islam telah diterapkan secara luas di utara Nigeria, tetapi sejauh ini tidak ada sejarah keterlibatan Al Qaeda di wilayah itu. Nigeria berpenduduk 150 juta jiwa dan terbagi hampir imbang antara penduduk Muslim di utara dan Kristen di selatan. Sejumlah anggota kelompok militan diyakini adalah pendukung seorang ulama asal Maiduguri, Mohammad Yusuf yang mengatakan sistem pendidikan barat tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Nama Boko Haram mencuat pascainsiden berdarah di Nigeria sejak Minggu (26/7). Disebut-sebut, sejak muncul pada 2005, kelompok ini dikenal sebagai "Taliban". Meski, mereka tampaknya tidak memiliki kaitan dengan Taliban di Afghanistan.Sebagian analis yakin mereka mendapat ilham dari orang-orang berhaluan radikal di Afganistan. Lalu. sebagian lain mengatakan "Taliban" itu lebih tepat merupakan istilah untuk menertawakan yang dipergunakan oleh warga di Maiduguri, kawasan tempat mereka aktif.

Kelompok tersebut tidak memiliki nama tertentu untuk menyebut dirinya, hanya banyak nama yang dikait-kaitkan dengan kelompok tersebut oleh warga setempat. Boko Haram berarti "pendidikan Barat adalah dosa". Sejatinya, penamaan ini pun bentuk julukan lain yang dipergunakan warga setempat untuk menyebut kelompok tersebut. Namun, meski nama mereka tidak jelas, misi mereka tampak cukup jelas yakni menumbangkan negara Nigeria, menerapkan interpretasi ekstrem atas hukum Islam dan menghapuskan praktik yang mereka sebut "pendidikan gaya Barat".

Berpendidikan tinggi

Pemimpin kelompok tersebut, Mohammed Yusuf, mengatakan pendidikan Barat "menyia-nyiakan keimanan kepada Tuhan yang Esa". "Ada penceramah islam terkemuka yang telah menyaksikan dan memahami bahwa pendidikan gaya Barat dicampuradukkan dengan masalah-masalah yang bertentangan dengan iman kami dalam Islam," kata Yusuf.

"Seperti hujan. Kami yakin (hujan) itu ciptaaan Tuhan bukan penguapan yang ditimbulkan oleh matahari yang mengalami kondensasi dan menjadi hujan," tambahnya. "Seperti menyatakan dunia itu bulat. Jika itu bertentangan dengan ajaran Allah, kami menolaknya. Kami juga menolak teori Darwin," ujarnya.

Yusuf sendiri adalah sosok penuh teka-teki. Dia diyakini berusia pertengahan tiga puluhan, dan para analis mengatakan, dia sangat kaya dan berpendidikan tinggi. "Dia sarjana dan sangat mahir berbahasa Inggris," kata cendekiawan Nigeria Hussain Zakaria. "Dia hidup mewah - orang mengatakan dia mengendari Mercedes Benz. Dan, dia sangat terdidik dalam konteks Barat," ujarnya.

'Sudah diperkirakan'

Meski kerahasian menyelimuti kelompok Nigeria ini, banyak orang di Nigeria mengatakan, serangan-serangan tidak mengejutkan. Mannir Dan Ali, wartawan koran Trust di Abuja, mengatakan, sebuah insiden kecil terjadi awal Juni. Jadilah, peristiwa itu memicu serangkaian pernyataan dari kelompok tersebut yang mengancam akan membalas. "Seluruh situasi ini tampaknya kelalaian intelijen, kelalaian aparat keamanan untuk bertindak sebelum masalah mencapai titik yang tercapai sekarang," kata Ali. "Kami secara harafiah bisa melihat itu terjadi beberapa pekan lalu," katanya. Aparat keamanan dikecam di mana-mana atas sikap yang dipandang sebagai bentuk kesembronoan dalam memantau kelompok tersebut.

Anggota Boko Haram umumnya berasal dari kalangan pemuda patah arang, termasuk mahasiswa dan sarjana pengangguran. Amenu Abu Bakka, wartawan yang meliput kawasan untuk kantor berita AFP, mengatakan, banyak orang yakin aparat berwenang enggan untuk menangani orang-orang militan, sebab sebagian dari mereka berasal dari keluarga kaya yang memiliki hubungan dengan pejabat pemerintahan. "Orang-orang yakin pemerintah tidak ingin menindak orang-orang ini, sebab orang tua mereka akan marah," tambahnya. Kini, (kelompok) ini menjadi monster, pemerintah telah menyadari telah membuat kekeliruan dan lebih dini mereka menangani orang-orang ini, lebih baik," kata Abu Bakka.

Dukungan 'menyusut'

Perselisihan tetap mengemuka soal seberapa besar ancaman yang ditimbulkan kelompok ini, dan cara menanganginya.Juru bicara kementerian penerangan Sunday Dare menyatakan, dukungan bagi orang-orang militan tersebut menyusut."Kami hidup di negara tempat orang cukup terpelajar dan saya rasa rasa masyarakat senang untuk mengambil keputusan mereka mengenai pendidikan Barat, atau lainnya dan bagaimana itu melunturkan nilai-nilai mereka," katanya."Saya tidak melihat barisan mereka membesar," tambahnya.

Sementara itu, Patrick Wilmot, mantan dosen di sebuah perguruan tinggi di Jos, mengatakan, arus utama warga Muslim memandang orang-orang yang dijuluki Taliban itu "sinting"."Mereka tidak perlu dianggap seserius itu, mereka hanya perlu dipantau," tambah Wilmot.

Wartawan BBC Caroline Duffield di Lagos mengatakan, anggota kelompok tersebut memisahkan diri dari warga masyarakat lain. Dia mengatakan, pernah terjadi insiden-insiden warga lokal mencegah mereka menggelar pertemuan di masjid dan tidak banyak warga masyarakat mendukung pandangan mereka.Namun, merebaknya tindak kekerasan memicu kekhawatiran nyata di seluruh Nigeria.

Lebih dari 100 orang terbunuh, sementara gelombang kerusuhan menyebar dari kota Buchi pada Minggu ke negara bagian Borno, Yobe dan Kano pada hari berikutnya. Ironisnya, tidak seorang pun tahu seberapa besar ancaman yang ditimbulkan oleh mereka yang dijuluki Taliban, seberapa besar jumlah anggotanya, atau apa langkah berikutnya yang mereka mungkin tempuh.

salah satu pemimpin kelompok ini ditahan di Kano dan para pengikutnya melawan demi mempertahankan kepercayaan mereka. "Bahkan jika saya ditangkap, akan banyak lagi yang melanjutkan pekerjaan saya," kata Abdulmuni Ibrahim Mohammed sang pemimpin.

Syariah Islam diberlakukan di seluruh kawasan utara Nigeria, namun tak ada catatan aksi kekerasan yang terkait Al Qaeda terjadi di Nigeria. Dari 150 juta warga Nigeria jumlah pemeluk Islam dan Kristen hampir sama banyaknya. Kedua kelompok ini secara umum hidup damai berdampingan, meski di beberapa kawasan kerap muncul aksi kekerasan.

Artikel terkait :

Ratusan Jenazah Tergeletak di Jalan-jalan Nigeria

Dibekuk di Kandang Kambing, Pemimpin Boko Haram Akhirnya Tewas

Tentara Nigeria Serbu Masjid Kelompok Militan

700 Orang Tewas, Semakin Banyak Jenazah Membusuk

Kata Orang..., Mereka "Taliban"